Halo Sobat Traveler!!! Bagaimana kabar mu? Semoga kalian semua dalam kondisi sehat yaaa.....
Kali ini aku akan menceritakan sedikit pengalamanku berkunjung ke salah satu objek wisata di Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19 ini.
Taman Sari atau Water Castle |
Yogyakarta sendiri memiliki banyak sekali objek wisata yang dapat kalian kunjungi. Salah satunya adalah objek wisata ini. Objek wisata yang satu ini terletak tidak jauh dari Malioboro dan Keraton Yogyakarta. Nama objek wisata ini adalah Taman Sari atau yang kerap disebut juga sebagai Istana Air atau Water Castle. Mungkin sebelumnya kalian pernah mendengar nama objek wisata ini.
Taman Sari merupakan salah satu objek wisata yang merupakan cagar budaya warisan dari Keraton Yogyakarta. Taman Sari dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubawono ke I. Niscaya, tempat ini dibangun sebagai tempat beristirahat, menenagkan pikiran, dan rekreasi bagi raja, para istrinya, dan juga putri-putri raja.
Taman Sari terkenal dengan sebutan Istana Air atau Water Castle karena pada jaman itu, bangunan ini dikelilingi oleh kanal-kanal air. Kanal-kanal air ini juga berfungsi sebagai perlindungan, karena Taman Sari juga digunakan sebagai gudang persenjataan.
Menurutku, setiap sudut objek wisata ini sangat indah dan menganggumkan. Mulai dari kemegahan arsitekturnya, ukiran-ukiran yang terpahat di beberapa bagian objek wisata ini, luas bangunan dan juga keramahan para pemandu wisata. Entah mengapa, ketika memasuki objek wisata ini, rasanya sangat damai. Diri ini seperti ditarik ke beratus-ratus tahun yang lalu. Di tempat wisata ini, mata, telinga, serta batinmu akan sangat dimanjakan.
Nah, sobat traveler, kebetulan aku mengunjungi Taman Sari di masa pandemi Covid-19 sehingga ada beberapa hal yang berbeda ketika kalian datang pada masa pandemi Covid-19. Setelah kalian memarkirkan kendaraan, kalian akan disambut dengan petugas yang membawa thermogun. Jika suhu tubuhmu berada dikisaran 37 derajat celcius kalian diminta untuk duduk di tenda, lalu beberapa saat kemudian suhu tubuhmu akan diukur kembali. Jika suhu tubuhmu di bawah 37 derajat, kamu bisa melanjutkan perjalananmu.
Setelah mengukur suhu tubuh, kalian di arahkan untuk duduk sesuai dengan antrean. Sambil menunggu, kalian dapat mencuci tanganmu terlebih dahulu atau menggunakan cairan antiseptik. Setelah menunggu beberapa saat kalian akan didatangi oleh petugas. Petugas tersebut akan menjelaskan mengenai biaya masuk, dan juga beberapa pengarahan terkait dengan pemandu wisata, waktu tour, dan bagian yang bisa dikunjungi. Jika kalian menyutujui hal tersebut, kalian akan diarahkan untuk duduk di bangku yang sudah disediakan.
Ketika aku berkunjung, tiket masuk perorangan ke objek wisata Taman Sari sebesar 20.000 rupiah. Dengan 20.000 rupiah itu kalian sudah mendapatkan fasilitas pemandu wisata. Jika kalian datang bersama rombongan, setiap rombongan akan dipisah menjadi 5 orang. Namun, jika kamu datang sendirian, atau kurang dari 5 orang, kalian akan dikelompokan dengan wisatawan yang lainnya.
Selain itu, setiap kelompok hanya memiliki waktu tour atau waktu berkeliling kurang lebih 30 menit. Selama aku mengikuti tour tersebut, aku melihat bahwa semuanya sungguh teratur, karena kelompok tour akan bergantian masuk ke bagian-bagian dari objek wisata ini. Jika kamu ingin berfoto ria dengan teman-teman kelompokmu, atau kamu ingin berfoto dengan pasangan tetapi tidak ada yang memfotokan, para pemandu wisata dengan sigap akan membantu untuk mengambil foto, dan hasilnyapun juga sangat bagus. Namun, di setiap bagian kamu hanya memiliki waktu sekitar 5 menit untuk memandangi keindahan objek wisata ini sekaligus mengabadikan momen.
Untukku part yang paling kusuka adalah ketika kita berjalan melewati rumah-rumah warga untuk menuju ke benteng dan Masjid bawah tanah yang sering disebut Sumur Gemuling. Mungkin di media sosial kalian pernah melihat foto-foto wisatawan di Sumur Gemuling ini, karena spot ini menjadi salah satu spot paling hits di objek wisata ini. Namun, sayangnya pada masa pandemi Covid-19 ini, Sumur Gemuling tidak dapat dikunjungi oleh wisatawan, tetapi hal itu tidak mengurangi kebahagianmu ketika mengunjungi objek wisata ini. Kalian masih dapat mengunjungi berbagai bagian yang tak kalah menakjubkan dan tentunya instagramable.
Ketika kalian mengunjungi Taman Sari, kalian akan bersinggungan langsung dengan warga sekitar, karena Taman Sari terletak di area pemukiman warga. Namun, kamu tak perlu risau, karena warga sekitar sangat ramah kepada wisatawan. Di akhir tour kalian akan diajak melewati lorong bawah tanah. Lorong bawah tanah ini juga sangat menawan. Dari lorong bawah tanah tersebut, kalian bisa mendengarkan hentakan kaki, atau suara dari atas lorong yang merupakan jalan perkampungan. Jika kamu beruntung kamu akan menemukan kelompok pemusik lokal yang memainkan alat musik Celo di pintu lorong.
Salah satu spot di Taman Sari |
Objek wisata Taman Sari ini, terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Kira-kira hanya berjarak 300 meter saja. Aksesnya pun mudah untuk dijangkau oleh Sobat Traveller. Untuk pergi ke Taman Sari, kalian dapat menggunakan berbagai jenis transportasi seperti motor, mobil, becak, andhong, atau menggunakan aplikasi online.